Malang bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk dan destinasi wisatanya yang menawan, tapi juga surga kuliner yang kaya rasa dan sejarah. Bersumber dari laman indotaste, Di balik hiruk-pikuk modernisasi kota ini menyimpan berbagai tempat makan legendaris yang telah menemani warga Malang dan para pelancong selama puluhan tahun. Beberapa tempat makan ini bahkan menjadi ikon kuliner yang selalu dirindukan, membuat siapa pun ingin kembali hanya untuk mencicipi rasa yang tak tergantikan.
1. Toko Oen – Nostalgia Rasa di Balik Dinding Tua
Didirikan pada tahun 1930-an, Toko Oen adalah salah satu restoran tertua di Malang yang masih eksis hingga kini. Terletak di Jalan Basuki Rahmat, restoran ini menyajikan menu khas Eropa dan Indonesia dengan cita rasa klasik. Pengunjung akan langsung merasakan nuansa tempo dulu dari desain interior bergaya kolonial dan pelayanan yang khas.
Menu andalan seperti bistik lidah, nasi goreng spesial, dan es krim homemade ala Belanda menjadi daya tarik utama. Bagi banyak orang, Toko Oen bukan sekadar tempat makan, tapi juga perjalanan kembali ke masa lalu.
2. Depot Rawon Nguling – Kuah Hitam yang Melegenda
Rawon adalah salah satu kuliner khas Jawa Timur, dan Malang punya versi legendarisnya di Depot Rawon Nguling. Berlokasi di Jalan Zainul Arifin, tempat ini selalu ramai pengunjung, baik lokal maupun dari luar kota.
Kuah rawon yang kental dengan warna hitam pekat berasal dari kluwek pilihan, disajikan bersama daging sapi empuk, sambal, dan telur asin. Rasa gurih dan rempah yang kuat membuat banyak orang tak bisa melupakan pengalaman makan di sini. Depot ini sudah berdiri sejak tahun 1940-an dan tetap mempertahankan cita rasa aslinya hingga kini.
3. Warung Ronde Titoni – Hangatkan Malam dengan Cinta Tradisi
Jika berkunjung ke Malang saat malam hari, jangan lewatkan Warung Ronde Titoni di kawasan Jalan Zainul Arifin. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1948 dan dikenal sebagai penjual wedang ronde paling enak di kota ini.
Wedang ronde hangat dengan isian bola ketan dan kuah jahe manis sangat pas disantap saat udara dingin. Tak hanya ronde, warung ini juga menyediakan angsle, kacang kuah, dan roti goreng. Tempat ini tak hanya menghangatkan tubuh, tapi juga hati dengan suasana yang akrab dan penuh nostalgia.
4. Soto Ayam Lombok – Cita Rasa Sejak 1955
Bagi pecinta soto, Soto Ayam Lombok adalah destinasi wajib. Terletak di Jalan Lombok, tempat makan ini sudah ada sejak tahun 1955 dan terkenal dengan sotonya yang bening dan gurih.
Daging ayam kampung yang empuk, telur rebus, soun, serta taburan koya menjadikan soto ini begitu khas. Tidak hanya warga lokal, banyak wisatawan sengaja mampir hanya untuk menikmati seporsi soto hangat yang telah menjadi legenda.
5. Pos Ketan Legenda 1967 – Manisnya Ketan di Alun-Alun Batu
Meskipun terletak di Batu, kota yang bertetangga dekat dengan Malang, Pos Ketan Legenda 1967 sudah menjadi bagian dari cerita kuliner Malang Raya. Berlokasi di sebelah alun-alun Batu, tempat ini selalu ramai, terutama malam hari.
Menu andalan tentu saja ketan dengan berbagai topping seperti durian, keju, susu, cokelat, dan lainnya. Tekstur ketannya lembut dan pulen, berpadu sempurna dengan topping yang manis. Tak heran jika tempat ini disebut sebagai pelengkap manis perjalanan ke Malang.
Penutup
Tempat makan legendaris di Malang bukan hanya soal makanan enak, tetapi juga tentang kenangan, budaya, dan konsistensi rasa yang diwariskan lintas generasi. Di tengah banyaknya kafe dan restoran modern, tempat-tempat ini tetap berdiri kokoh sebagai pengingat bahwa kuliner bisa menjadi bagian dari sejarah yang hidup.
Jika kamu sedang atau akan berkunjung ke Malang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi rasa-rasa legendaris ini. Siapa tahu, kamu akan ikut merindukan mereka begitu kembali ke rumah.
